Senin, 27 Oktober 2014

Menimbang,Membuat Larutan dan Pengenceran



LAPORAN PRAKTIKUM
MENIMBANG, MEMBUAT LARUTAN DAN PENGENCERAN
    

    OLEH :

IZZAH MUBAROKAH                                13106004


ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
BIOINDUSTRI
UNIVERSITAS TRILOGI
JAKARTA SELATAN
2014

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Menimbang merupakan pekerjaan yang dilakukan pada saat kita memerlukan bahan dalam membuat campuran larutan.  Penimbangan diperlukan agar didapat bahan dengan ukuran yang tepat dan cermat. Pembuatan larutan yang dimulai dengan penimbangan bahan perlu dilakukan dengan cara-cara tertentu sehingga tidak membahayakan diri sendiri.
            Di dalam kehidupan sehari-hari, sudah pasti kita pernah membuat larutan. Larutan adalah campuran homogen antara dua zat atau lebih. Sangatlah lazim dalam berbicara mengenai larutan untuk menggunakan istilah zat terlarut (solute) dan pelarut (solvent).  Kita mengacu ke pelarut sebagai komponen yang keadaan fisiknya tidak berubah ketika larutan itu terbentuk.  Semua komponen lain, yang dilarutkan dalam pelarut itu, disebut zat pelarut.  Dalam suatu larutan garam dalam air, misalnya, air merupakan pelarut dan garam padat yang dilarutkan dalam cairan itu disebut zat terlarut.
Kemungkinan macam larutan :
1. Bila solvent suatu cairan
Solute : gas, zat padat atau cairan lain
2. Bila solvent zat padat
Solute : gas, cairan atau zat padat
3. Bila solvent gas
Solute : cairan zat padat atau gas lain
Zat pelarut yg banyak dipakai adalah air (H2O)
Bila kita ingin membandingkan secara kualitatif konsentrasi-konsentrasi relatif  larutan, kita gunakan istilah pekat (concentrated) dan encer (dilute).  Suatu larutan pekat adalah larutan dengan konsentrasi zat terlarut yang besar, sedangkan larutan encer mempunyai konsentrasi yang relatif kecil.  Tetapi penting untuk diingat, bahwa encer maupun pekat merupakan istilah yang relatif.
Molaritas merupakan satuan konsentrasi yang demikian berguna karena jika kita mengetahui molaritas larutan tertentu, kita dapat menambahkan jumlah mol yang diinginkan dari zat terlarut dengan hanya mengukur volume larutan dengan benar.







Mol =    Massa
                Mr
 


Molaritas (M) = mol zat terlarut
                                Liter larutan
 
 
            .


V1M1 = V2M2
 
 



1.2 Tujuan
            1.  Mahasiswa mampu mengetahui cara menimbang
            2.  Mahasiswa mampu membuat larutan
            3.  Mahasiswa mampu membuat pengenceran













BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
            Menimbang dilakukan untuk mendapatkan bahan yang dibutuhkan dengan ukuran yang tepat dan cermat. Lartuan didefinisikan sebagai zat homogen yang merupakan campuran dari dua komponen atau lebih, yaitu antara zat terlarut dan zat pelarut. Senyawa dalam jumlah yang lebih besar disebut solvent (zat pelarut) dan senyawa yang berada dalam jumlah kecil disebut solute (zat terlarut). Jumlah zat terlarut dalam pelarut sangat bervariasi itulah sebabnya perlu mengetahui susunan atau konsentrasi yang tepat dalam larutan bila harus dilakukan suatu perhitungan pada reaksi kimia. Konsentrasi larutan dapat dinyatakan dengan beberapa cara antara lain :
1.      Molaritas dari solute adalah jumlah mol solute perliter dari larutan dan biasanya dengan huruf besar M.
2.      Molaritas dari solute adalah jumlah mol solute per 1 Kg.
3.      Persen berat adalah menyatakan banyaknya gram zat terlarut dalam 100 gr larutan.
4.      Persen volume menyatakan banyaknya ml zat terlarut dalam 100 ml larutan.
5.      Normalitas dari suatu solute adalah jumlah gram ekuivalen solute per liter larutan.
Suatu reaksi kimia akan berjalan dengan sempurna apabila mol antara zat yang bereaksi dapat saling bertemu, sehingga konsentrasi solute sangat menentukan sempurna atau tidaknya suatu reaksi kimia. Sehingga pengenceran suatu larutan perlu dilakukan untuk tujuan tersebut. Prinsip pengenceran menurut rumus V1M1 = V2M2, dimana V1 adalah volume larutan awal yang molaritasnya M1 yang harus diencerkan dan V2 adalah volume akhir yang harus dipenuhi agar molaritas larutan nilainya M2.






BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
            Alat yang digunakan saat praktikum adalah labu takar 100ml, labu takar 50ml, gelas ukur, gelas beaker, sudip, kaca arloji atau kertas, neraca analitik, pipet tetes, pipiet volume, dan balp.
            Bahan yang digunakan saat praktikum adalah kristal NaOH dan akuadest.
3.2 Waktu dan Tempat
            Praktikum dilaksanakan pada pukul 09.00 – 10.30 WIB diruang laboratorium Universitas Trilogi yang bertempat di lantai 4 Universitas Trilogi.
3.3 Prosedur Kerja
Pembuatan Larutan
1.      Kalibrasi terlebih dahulu neraca yang akan digunakan.
2.      Tempatkan kaca arloji atau kertas atau gelas kimia (untuk menimbang zat cair). (Jangan pernah langsung menimbang zat kimia padat pada piring alumunium timbangan yang ada). Zat kimia padat dapat merusak wadah alumunium.
3.       Kemudian tera timbangan (nol-kan).
4.       Timbang berat massa sesuai dengan zat yang dibutuhkan dalam pembuatan larutan.
5.       Ukur akuadest sebanyak 100 mL, masukkan ke dalam labu takar, ketika hampir mendekati batas meniscus maka pelan-pelan gunakan pipet tetes agar tidak terlewat dari batas meniscus.
6.       Dengan rumus di atas lakukan pengenceran dengan menggunakan pipet volumetrik. 
7.       Ambil larutan sesuai dengan yang diinginkan dgn pipet volume, letakkan di labu ukur, tambahkan akuadest sesuai dengan perhitungan yang di dapat di atas.
3.4 Perhitungan
a)      Mencari massa NaOH
Diketahui NaOH = 1 M
                 Volume = 100 ml = 0,1 L
                  Mr NaOH = 40

Molaritas (M) = mol zat terlarut
                        Liter larutan
1 = mol zat terlarut
            0,1
Mol zat terlarut = 0,1
Mol  = Massa
   Mr
0,1 = Massa
            40
Massa = 4 gram
b)      Pengenceran NaOH
Diketahui  : volume 1 = 100 ml
                     Molaritas 1 = 1 M
                     Molaritas 2 = 0,1 M
                     Volume 2 = ?
Jawab : V1M1 = V2M2
            100 (0,1) = V2 (1)
            V2 = 10 ml NaOH














BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Tabel 4.1.1 Pembuatan Larutan
Nama Bahan (solute)
Berat Penimbangan
Jumlah Pelarut
NaOH
3,9650
100 ml
NaOH
3,9370
100 ml
Tabel 4.1.2 Pengenceran
Nama Larutan
Jumlah larutan
Jumlah Pelarut
NaOH
10 ml
90 ml
NaOH
10 ml
90 ml

4.2 Pembahasan
            Dari hasil praktikum di atas kita dapat melihat bahwa untuk membuat suatu larutan sebanyak 4 gram, kita dapat menimbang kristal NaOH dengan neraca analitik pada tabel 4.1.1. Sedangkan banyaknya jumlah pelarut yang dibutuhkan sekitar 100ml.
            Untuk pengenceran suatu bahan dengan volume jumlah pelarut sebanyak 100 ml maka dibutuhkan sekitar 10 ml  larutan yang di pipet dan ditambahkan akuadest sebanyak 90 ml sehingga diperoleh pengenceran sebanyak 100 ml.













BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
            Dalam proses pembuatan larutan dan pengenceran perhitungan secara kimia sangat dibutuhkan untuk mengetahui berapa banyak zat yang harus ditimbang dan berapa banyak larutan yang dibutuhkan dalam pengenceran.




























DAFTAR PUSTAKA


Brady, J.E., Pudjaatmaka, A.H., Achmadi S. (1994). Kimia Universitas, Asas dan Struktur. Erlangga, Jakarta
http://Lansida.blogspot.com/2010/10/pengenceran-larutan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar