LAPORAN PRAKTIKUM
MENIMBANG, MEMBUAT LARUTAN DAN
PENGENCERAN
OLEH :
IZZAH
MUBAROKAH 13106004
ILMU
DAN TEKNOLOGI PANGAN
BIOINDUSTRI
UNIVERSITAS
TRILOGI
JAKARTA
SELATAN
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Menimbang merupakan pekerjaan
yang dilakukan pada saat kita memerlukan bahan dalam membuat campuran
larutan. Penimbangan diperlukan agar
didapat bahan dengan ukuran yang tepat dan cermat. Pembuatan larutan yang
dimulai dengan penimbangan bahan perlu dilakukan dengan cara-cara tertentu
sehingga tidak membahayakan diri sendiri.
Di
dalam kehidupan sehari-hari, sudah pasti kita pernah membuat larutan. Larutan
adalah campuran homogen antara dua zat atau lebih. Sangatlah lazim dalam
berbicara mengenai larutan untuk menggunakan istilah zat terlarut (solute) dan
pelarut (solvent). Kita mengacu ke
pelarut sebagai komponen yang keadaan fisiknya tidak berubah ketika larutan itu
terbentuk. Semua komponen lain, yang
dilarutkan dalam pelarut itu, disebut zat pelarut. Dalam suatu larutan garam dalam air,
misalnya, air merupakan pelarut dan garam padat yang dilarutkan dalam cairan
itu disebut zat terlarut.
Kemungkinan macam larutan :
1. Bila solvent suatu cairan
Solute : gas, zat padat atau cairan lain
2. Bila solvent zat padat
Solute : gas, cairan atau zat padat
3. Bila solvent gas
Solute : cairan zat padat atau gas lain
Zat pelarut yg banyak dipakai adalah air
(H2O)
Bila kita ingin membandingkan secara
kualitatif konsentrasi-konsentrasi relatif
larutan, kita gunakan istilah pekat (concentrated) dan encer
(dilute). Suatu larutan pekat adalah
larutan dengan konsentrasi zat terlarut yang besar, sedangkan larutan encer
mempunyai konsentrasi yang relatif kecil.
Tetapi penting untuk diingat, bahwa encer maupun pekat merupakan istilah
yang relatif.
Molaritas merupakan satuan konsentrasi
yang demikian berguna karena jika kita mengetahui molaritas larutan tertentu,
kita dapat menambahkan jumlah mol yang diinginkan dari zat terlarut dengan
hanya mengukur volume larutan dengan benar.
|
||
|
.
|
1.2
Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengetahui cara menimbang
2. Mahasiswa mampu membuat larutan
3. Mahasiswa mampu membuat pengenceran
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Menimbang dilakukan untuk
mendapatkan bahan yang dibutuhkan dengan ukuran yang tepat dan cermat. Lartuan
didefinisikan sebagai zat homogen yang merupakan campuran dari dua komponen
atau lebih, yaitu antara zat terlarut dan zat pelarut. Senyawa dalam jumlah
yang lebih besar disebut solvent (zat pelarut) dan senyawa yang berada dalam
jumlah kecil disebut solute (zat terlarut). Jumlah zat terlarut dalam pelarut
sangat bervariasi itulah sebabnya perlu mengetahui susunan atau konsentrasi
yang tepat dalam larutan bila harus dilakukan suatu perhitungan pada reaksi
kimia. Konsentrasi larutan dapat dinyatakan dengan beberapa cara antara lain :
1. Molaritas
dari solute adalah jumlah mol solute perliter dari larutan dan biasanya dengan
huruf besar M.
2. Molaritas
dari solute adalah jumlah mol solute per 1 Kg.
3. Persen
berat adalah menyatakan banyaknya gram zat terlarut dalam 100 gr larutan.
4. Persen
volume menyatakan banyaknya ml zat terlarut dalam 100 ml larutan.
5. Normalitas
dari suatu solute adalah jumlah gram ekuivalen solute per liter larutan.
Suatu
reaksi kimia akan berjalan dengan sempurna apabila mol antara zat yang bereaksi
dapat saling bertemu, sehingga konsentrasi solute sangat menentukan sempurna
atau tidaknya suatu reaksi kimia. Sehingga pengenceran suatu larutan perlu
dilakukan untuk tujuan tersebut. Prinsip pengenceran menurut rumus V1M1 = V2M2,
dimana V1 adalah volume larutan awal yang molaritasnya M1 yang harus diencerkan
dan V2 adalah volume akhir yang harus dipenuhi agar molaritas larutan nilainya
M2.
BAB
III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan saat praktikum
adalah labu takar 100ml, labu takar 50ml, gelas ukur, gelas beaker, sudip, kaca
arloji atau kertas, neraca analitik, pipet tetes, pipiet volume, dan balp.
Bahan yang digunakan saat praktikum
adalah kristal NaOH dan akuadest.
3.2 Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan pada pukul
09.00 – 10.30 WIB diruang laboratorium Universitas Trilogi yang bertempat di
lantai 4 Universitas Trilogi.
3.3 Prosedur Kerja
Pembuatan Larutan
1. Kalibrasi terlebih dahulu neraca yang akan digunakan.
2. Tempatkan kaca arloji atau kertas atau gelas kimia (untuk
menimbang zat cair). (Jangan pernah langsung menimbang zat kimia padat pada
piring alumunium timbangan yang ada). Zat kimia padat dapat merusak wadah
alumunium.
3. Kemudian tera timbangan
(nol-kan).
4. Timbang berat massa sesuai
dengan zat yang dibutuhkan dalam pembuatan larutan.
5. Ukur akuadest sebanyak 100
mL, masukkan ke dalam labu takar, ketika hampir mendekati batas meniscus maka
pelan-pelan gunakan pipet tetes agar tidak terlewat dari batas meniscus.
6. Dengan rumus di atas
lakukan pengenceran dengan menggunakan pipet volumetrik.
7. Ambil larutan sesuai dengan
yang diinginkan dgn pipet volume, letakkan di labu ukur, tambahkan akuadest
sesuai dengan perhitungan yang di dapat di atas.
3.4 Perhitungan
a) Mencari
massa NaOH
Diketahui
NaOH = 1 M
Volume = 100 ml = 0,1 L
Mr NaOH = 40
Molaritas (M) = mol zat terlarut
Liter
larutan
1 = mol zat terlarut
0,1
Mol
zat terlarut = 0,1
Mol
= Massa
Mr
0,1 = Massa
40
Massa = 4 gram
b)
Pengenceran NaOH
Diketahui : volume 1 = 100 ml
Molaritas 1 = 1 M
Molaritas 2 = 0,1 M
Volume 2 = ?
Jawab : V1M1 = V2M2
100
(0,1) = V2 (1)
V2
= 10 ml NaOH
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
Tabel 4.1.1 Pembuatan Larutan
Nama Bahan (solute)
|
Berat Penimbangan
|
Jumlah Pelarut
|
NaOH
|
3,9650
|
100 ml
|
NaOH
|
3,9370
|
100 ml
|
Tabel 4.1.2 Pengenceran
Nama Larutan
|
Jumlah larutan
|
Jumlah Pelarut
|
NaOH
|
10 ml
|
90 ml
|
NaOH
|
10 ml
|
90 ml
|
4.2
Pembahasan
Dari
hasil praktikum di atas kita dapat melihat bahwa untuk membuat suatu larutan
sebanyak 4 gram, kita dapat menimbang kristal NaOH dengan neraca analitik pada
tabel 4.1.1. Sedangkan banyaknya jumlah pelarut yang dibutuhkan sekitar 100ml.
Untuk
pengenceran suatu bahan dengan volume jumlah pelarut sebanyak 100 ml maka
dibutuhkan sekitar 10 ml larutan yang di
pipet dan ditambahkan akuadest sebanyak 90 ml sehingga diperoleh pengenceran
sebanyak 100 ml.
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Dalam
proses pembuatan larutan dan pengenceran perhitungan secara kimia sangat
dibutuhkan untuk mengetahui berapa banyak zat yang harus ditimbang dan berapa
banyak larutan yang dibutuhkan dalam pengenceran.
DAFTAR PUSTAKA
Brady, J.E., Pudjaatmaka, A.H., Achmadi
S. (1994). Kimia Universitas, Asas dan Struktur. Erlangga, Jakarta
http://Lansida.blogspot.com/2010/10/pengenceran-larutan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar