Kamis, 30 Oktober 2014

                                                                                    Tanggal :22 Oktober  2014
                                                                                    Waktu : 10.00 – 12.30
                                                                                    Dosen : Hermawan Seftiono

KARBOHIDRAT
Kelompok  I
Izzah Mubarokah                                13106004
Alma Rahmawati                                13106014
Mega Pertiwi                                       13106005
Description: Trilogi.pngRiskya Heldiana                                  13106009






ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS BIOINDUSTRI
UNIVERSITAS TRILOGI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karbohidrat diidentifikasikan sebagai senyawa yang unsur-unsurnya terdiri atas karbon (C), hydrogen (H) dan oksigen (O), dengan perbandingan empiris unsur-unsurnya (C2HO)n senyawa karbohidrat dibagi dalam tiga golongan utama yang terdiri dari monosakarida, oligosakarida dan polisakarida.
Monosakarida merupakan suatu senyawa polohidroksilaldehid (aldose) atau polihidroksil keton.Pada umumnya monosakarida bersifat optis aktif, mudah larut dalam air. Berupa zat padat putih, bila dipanaskan akan berbau caramel dan mempunyai sifat mereduksi. Contoh dari senyawa monosakarida yaitu glukosa, galaktosa, fruktosa dan sebagainya.
Oligosakarida terdiri dari dua atau lebih monosakarida yang dihubungkan dengan ikatan glikosida.Senyawa tersebut dapat dihidrolisa dalam suasana asam menghasilkan monosakarida. Contoh dari senyawa ini antara lain sukrosa, laktosa dan maltose. Polisakarida merupakan polimer  dari monosakarida. Contoh dari polisakarida ini antara lain amilum, selulosa dan glikogen. Amilum merupakan zat tepung dalam tumbuhan yang dapat dijumpai pada beras, gandum maupun umbi-umbian.Amilum terdiri dari amilosa dan amilopektin. Amilosa mengandung 300 unit glukosa dengan ikatan α-1,4 glukosidik, sedangkan amilopektin terdiri dari 1000 unit glukosa yang bergabung membentuk rantai dengan ikatan α-1,4 glukosidik dan pada setiap 25 atau 30 unit glukosa terdapat rantai cabang dengan ikatan α-1,6 glukosidik. Selulosa terdiri dari +6000 unit glukosa yang dihubungkan dengan ikatan β-1,4 glukosidik membentuk rantai linier. Glikogen merupakan karbohidrat cadangan yang hanya terdapat pada hewan dan manusia, dan mempunyai struktur seperti amilopektin dalam hal unit yang menyusun molekul adalah glukosa, jenis ikatan pada rantai dan ikatan pada cabang.Glikogen mempunyai masa molekul relative 30.000 dan pada tiap 10 unit glukosa dalam rantai lurus terdapat rantai cabang. Contoh lain dari polisakarida adalah chitin, hemiselulosa dan pectin.
1.2 Tujuan
1.      Melakukan identifikasi senyawa-senyawa karbohidrat
2.      Mengetahui reaksi - reaksi yang terjadi
3.      Menentukan senyawa - senyawa karbohidrat secara kualitatif















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
            Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi hampir seluruh penduduk dunia.Walaupun jumlah kalori yang dapat dihasilkan oleh 1 gram karbohidrat hanya 4 Kal (kkal) bila dibandingkan protein dan lemak, karbohidrat merupakan sumber kalori yang murah.Karbohidrat juga mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan seperti rasa, warna, tekstur dan lain-lain.
            Dalam tubuh manusia karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol lemak. Pada tanaman karbohidrat dibentuk dari reaksi CO2 dan H2O dengan bantuan sinar matahari melalui proses fotosintesis dalam sel tanaman yang berklorofil. Reaksi fotosintesis :
                           sinar
CO2 + H2O                                (C6H12O6)n + O2
                        Matahari
Karbohidrat banyak terdapat dalam bahan nabati, baik berupa gula sederhana, heksosa, pentose, maupun karbohidrat dengan berat molekul yang tinggi seperti pati, pectin, selulosa, dan lignin.Karbohidrat yang terdapat dalam hasil ternak terutama terdiri dari glikogen.
            Pada umumnya karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Monosakarida merupakan suatu molekul yang dapat terdiri dari lima atau enam atom C, sedangkan oligosakarida merupakan polimer dari 2 – 10 monosakarida, dan pada umumnya polisakarida merupakan polimer yang terdiri lebih dari 10 monomer monosakarida.
            Analisis sakarida dalam bahan pangan dengan analisa kualitatif :
a.       Uji Benedict : Pereaksi terdiri dari kupri sulfat, natrium sitrat, dan natrium karbonat. Ke dalam 5 ml pereaksi dalam tabung reaksi ditambahkan 8 tetes larutan contoh, kemudian tabung reaksi di tempatkan dalam air mendidih selama 5 menit. Timbullah endapan warna hijau, kuning, atau merah oranye menunjukkan adanya gula pereduksi dalam contoh.
b.      Uji Iodin : larutan contoh di asamkan dengan HCL. Sementara itu dibuat larutan iodin dalam larutan KI. Larutan contoh sebanyak satu tetes ditambahkan ke dalam larutan iodin. Timbulnya warna biru menunjukkan adanya pati dalam contoh, sedangkan warna merah menunjukkan adanya glikogen atau eritodekstrin.















BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan pada hari Rabu, Tanggal 22 Oktober 2014, yang dimulai pukul 10.00 – 12.30 WIB, di laboratorium Biokimia Universitas Trilogi Lt.4.
3.2 Alat dan Bahan
            Alat yang digunakan saat praktikum adalah Tabung reaksi, neraca analitik, kaca arloji, penangas air, gelas beaker, pisau, blender, Erlenmeyer, dan kertas saring.
            Bahan  yang diugunakan saat praktikum adalah Reagen benedict, D-glukosa, maizena, L-men, tepung beras, Tropicana, gula cair, starch, tepung gula, pocari sweat, iodin, etanol, kentang,madu TJ dan akuadest.
3.3 Prosedur Kerja
A.    Uji Benedict
Uji benedict ditunjukkan untuk identifikasi gula – gula pereduksi.
1.      Sampel ditimbang
2.      Sampel dilarutkan
3.      Sampel dimasukkan kedalam tabung reaksi 5 tetes KH 1%
4.      Ditambahkan 2/3 tetes reagen benedict
5.      Tabung reaksi dimasukkan ke dalam penangas air mendidih selama 3 menit, didinginkan dan dibandingkan.
6.      Diamati perubahan warna yang terjadi
B.     Uji Iodine
1.      Larutan sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi 5 tetes KH 1%
2.      Ditambahkan 2/3 tetes larutan iodin
3.      Diamati perubahan warna yang terjadi
C.     Isolasi Karbohidrat
1.      Kentang dikupas, dicuci dan dipotong – potong, kemudian ditimbang sebanyak 100 g
2.      Dimasukkan dalam blender dan di tambahkan 200 ml air
3.      Dihomogenkan selama 30 detik
4.      Campuran disaring dengan saringan dan ditampung dalam gelas kimia 400 ml
5.      Campuran dibiarkan mengendap, kemudian didekantasi
6.      Pati disuspensikan dengan 10 ml etanol 95%, saring melalui kertas saring
7.      Pati dikeringkan pada suhu kamar dan ditimbang














BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
4.aUji Benedict
No
Larutan
Hasil
Perubahan Warna
1
D-Glukosa
Bening
Coklat Muda
2
Maizena
Putih keruh
Biru
3
L-men
Bening
Coklat Muda
4
Madu
Kuning Coklat
Orange
5
Tropicana
Bening
Putih Kebiruan
6
Gula Cair
Bening
Putih Bening
7
Tepung Beras
Putih Keruh
Putih Keruh + Endapan Putih
8
Pocari
Bening
Biru Bening
9
Stratch
Putih Keruh
Bening Endapan Kuning
10
Tepung Gula
Bening
Biru Bening

4.bUji Iodine
No
Larutan
Hasil
Perubahan Warna
1
D-Glukosa
Bening
Kuning Kecoklatan
2
Maizena
Putih keruh
Hitam
3
L-men
Bening
Coklat Tua
4
Madu
Kuning Coklat
Coklat
5
Tropicana
Bening
Kuning Muda
6
Gula Cair
Bening
Kuning Muda
7
Tepung Beras
Putih Keruh
Ungu Pekat & Endapan Putih
8
Pocari
Bening
Coklat Jernih
9
Stratch
Putih Keruh
Ungu Gelap & Endapan Putih
10
Tepung Gula
Bening
Kuning Jernih

a.       Isolasi Karbohidrat
Berat pati + kaca arloji            : 24,6544 gr
Berat pati di kertas saring I     : 8,1640 gr
Berat pati di kertas saring II   : 7,3966 gr
4.2 Pembahasan
            Praktikum kali ini akan membahas mengenai uji benedict untuk mengetahui gula – gula pereduksi yang tekandung dalam bahan pangan, uji iodine untuk membuktikan adanya kandungan pati dalam suatu bahan pangan. Serta uji isolasi karbohidrat untuk menguji berapa banyak jumlah pati yang terkandung dalam kentang.
a.  Uji Benedict
            Untuk identifikasi gula – gula pereduksi bahan pangan ditetesi dengan larutan benedict kemudian dipanaskan dalam air mendidih.Pada larutan D- glukosa 1% dan L-men warna yang terbentuk coklat karena dari kedua larutan tersebut mengandung jenis monosakarida berupa glukosa dan sukrosa.Sedangkan pada sampel seperti tepung warna berubah menjadi bening kebiruan karena mengandung starch, ini menunjukkan bahwa larutan ini tidak mengandung gula – gula pereduksi.Gula pereduksi adalah gula yang mengalami reaksi hidrolisis dan bisa terurai menjadi sedikitnya dua buah monosakarida.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLS68CC0cTP8Ie7LNXaFBM-JlWzh6Y6eG3AY0x45SU2lIVzT4tkVa-yQEy_soinjbCEnxpmHiAQF3DYJTyAwT4fg9XZkNfgRsj_al0frr2QQSPGvJK-XcwQqVliquXTd-BNSjkQ7rDFbrv/s1600/2.jpg


b.      Uji Iodine
Uji iodine digunakan untuk mendeteksi adanya pati (suatu polisakarida).Pada percobaan masing-masing larutan sampel ditambhakan dengan 2 tetes iodine, iodine yang yang ditambhakan berfungsi sebagai indicator suatu senyawa polisakarida.Pada larutan maizena, tepung beras dan starch saat ditetesi dengan larutan iodine tampak perubahan warna yang signifikan, yaituv terbentuk warna ungu kehitaman.Hal ini menandakan bahwa dalam larutan tersebut terdapat kandungan pati yang cukup banyak menghasilkan reaksi (+++). Sedangkan untuk larutan L-men dan pocari menghasilkan reaksi (+), dan untuk glukosa,madu,tepung gula,gula cair dan Tropicana menghasilkan reaksi (-) kemungkinan kandungan pati sangat sedikit dan atau tidak ada.
http://www.chem-is-try.org/wp-content/uploads/2009/03/iodimetri-1.jpg
c.       Isolasi karbohidrat
Untuk menguji berapa banyak kandungan pati yang terkandung dalam kentang. Dari hasil diatas diperoleh pati yang terkandung dalam kentang sekitar 24,6544 gr.





BAB V
SIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.      Uji benedict dilakukan untuk mengetahui gula – gula pereduksi yang terkandung dalam dalam bahan pangan dengan meneteskan larutan benedict pada sampel bahan pangan dan dipanaskan dalam air yang mendidih, kemudian amati perubahan warna yang terjadi.
2.      Uji iodine dilakukan untuk membuktikan adanya kandungan pati dalam suatu bahan pangan dengan meneteskan larutan iodine pada bahan pangan tersebut.
3.      Isolasi karbohidrat dalakukan untuk menguji jumlah pati  yang terkandung dalam bahan pangan seperti kentang.
4.      Larutan maizena, tepung beras dan starch mengandung cukup banyak pati. Semakin ungu bahan pangan saat ditetesi dengan larutan iodine maka semakin banyak pula kandungan patinya.















DAFTAR PUSTAKA
Winarno, F.G, 2004. Kimia Pangan Dan Gizi, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta















Lampiran gambar
a.       Uji Benedict
b.      Uji Iodine















Lampiran jurnal


Laboratorium Biokimia Pangan Karbohidrat I (UjiBenedict)
dalam waktu pemanasan pun berbeda. Dalam uji barfoeddilakukan pemanasan selama 15 menit sedangkan dalam ujibenedict selama 5 menit. Hal ini memiliki dua alasan yaitupertama ditinjau dari banyaknyareagen yang ditambahkan. UjiBarfoed menggunakan reagensebanyak 1.5 mL sedangkanBenedict sebanyak 3 mL. Alasan kedua adalah sifatkarbohidrat secara umum adalah lebih cepat mereduksi padasuasana basa maka pemanasan tidak dibutuhkan terlalu lamadan alasan terakhir adalah meninjau dari tujuan dimana ujiBarfoed membutuhkan waktu lebih lama untuk mengurai gulayang kompleks menjadi monosakarida (Poedjiadi, 1996).Mekanisme terbentuknya endapan merah bata padauji Benedict adalah 1 ml larutan sampel ditambah 3 ml larutanBenedict lalu dipanaskan selama 5 menit pada saat prosespemanasan karbohidrat yang ada pada sampel terhidrolisismenjadi gula pereduksi baik monosakarida atau disakaridayang memiliki gugus karbonil bebas berupa gugus aldehidbebas atau keton bebas mereduksi ion Cu
2+
 yang berasaldari reagen Benedict menjadi Cu
2
O (endapan merah bata)dalam suasana basa, dimana suasana basa ini berasal darinatrium sitrat dan natrium karbonat yang ditambahkan padareagen Benedict. Adanya endapan merah bata inimenunjukan adanya gula monosakarida perduksi sedangkanperubahan warna biru kehijauan menandakan adanya guladisakarida pereduksi.
https://html2-f.scribdassets.com/mv6deekqo3sm2q9/images/6-1d4c6ffa5b.jpghttps://html2-f.scribdassets.com/mv6deekqo3sm2q9/images/6-1d4c6ffa5b.jpghttps://html2-f.scribdassets.com/mv6deekqo3sm2q9/images/6-1d4c6ffa5b.jpghttps://html2-f.scribdassets.com/mv6deekqo3sm2q9/images/6-1d4c6ffa5b.jpg
Laboratorium Biokimia Pangan Karbohidrat I (UjiBenedict)
IV KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini akan menguraikan mengenain: (1) Kesimpulandan (2) Saran.
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan uji Benedict didapathasil pada sampel A (susu UHT ultra), F (larutan glukosa), B(paria), C (madu rasa), J (fresh tea) seluruhnya positifmengandung gula pereduksi hasil ini sudah sesuai denganhasil yang didapat pada laboratorium biokimia pangan
4.2. Saran
Saran untuk praktikum kali ini sebaiknya praktikanlebih berhati hati dalam mengambil larutan sampel sertadalam meneteskan reagen dan lebih teliti dalam melakukanpemanasan.
https://html1-f.scribdassets.com/mv6deekqo3sm2q9/images/7-758b2d8884.jpghttps://html1-f.scribdassets.com/mv6deekqo3sm2q9/images/7-758b2d8884.jpg


Laboratorium Biokimia Pangan Karbohidrat I (UjiBenedict)
DAFTAR PUSTAKA
 Anonim, 2013,
Pengertian Disakarida, Sifat dan fungsi
,http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/10/pengertian-disakarida-contoh-sifat-struktur-kegunaan.html . Diakses:Minggu 23 Maret 2014Poedjiaji Anna, 1996,
Dasar-dasar Biokimia
, UI-Press: Jakarta

http://www.academia.edu/7083655/Uji_benedict

Tidak ada komentar:

Posting Komentar