Rabu, 05 November 2014

ANALISA LIPID



Tanggal  : 29 Oktober  2014
                                                                                    Waktu   : 10.00 – 12.30
                                                                                    Dosen   : Hermawan Seftiono



                    “LIPID”
                                                                             Kelompok  I                                          
Izzah Mubarokah                                13106004
Alma Rahmawati                                   13106014
Mega Pertiwi                                         13106005
Riskya Heldiana                                     13106009




ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS BIOINDUSTRI

UNIVERSITAS TRILOGI



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Lipida merupakan golongan senyawa organik yang terdapat di alam, merupakan suatu komponen makanan untuk mahluk hidup. Lipida penting bagi manusia, karena beberapa vitamin yang larut dalam lipid (A; D; E; dan K), maka lipid dapat digunakan oleh tubuh di samping untuk memenuhi kebutuhan lemak essensial, juga merupakan sumber energi yang lebih efektif disbanding karbohidrat dan protein karena kalorinya lebih tinggi.
Lipida adalah senyawa organik berminyak atau berlemak yang tidak larut dalam air, dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut nonpolar, seperti kloroform dan eter. Asam lemak adalah komponen unit pembangun pada hamper semua lipid. Asam lemak adalah asam organic berantai panjang  yang mempunyai atom karbon dari 4 sampai 24. Asam lemak memiliki gugus karboksil tunggal dan ekor hidrokarbon nonopolar yang panjang. Hal ini membuat kabanyakan lipid bersifat tidak larut dalam air dan tampak berminyak atau berlemak (Lehninger 1982).
Lipida tidak mempunyai rumus empiris dan struktur yang sama tetapi terdiri atas beberapa golongan. Lipida merupakan komponen penting dalam membrane sel, termasuk diantaranya fosfolipid, glikolipid dan dalam sel hewan adalah kolesterol. Kolesterol merupakan senyawa induk bagi steroid lain yang didintesis dalam tubuh. Steroid adalah hormon – hormon yang penting seperti hormone korteks, adrenal,hormone seks, vitamin D, dan asam empedu. Fungsi lipid diantaranya sebagai sumber energi yang efisien ketika tersimpan dalam jaringan adipose, sebagai penyekat panas di sekeliling organ tertentu dan sebagai penyakat listrik, untuk perambatan cepat pada syaraf bermyelin.


1.2  Tujuan
a.       Mempelajari sifat – sifat dari lipida
b.      Mengerti reaksi – reaksi yang terjadi pada lipida
c.       Melekukan analisa lipida secara kualitatif




BAB II
METODOLOGI
2.1 Waktu dan Tempat
            Praktikum dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 29 Oktober 2014 pukul 10.00 – 12.40 WIB. Di laboratorium Biokimia Universitas Trilogi Lt.4.
2.2 Alat dan Bahan
            Alat yang digunakan saat praktiukum adalah Tabung reaksi, kertas saring dan lampu spirtus.
            Bahan yang digunakan saat praktikum adalah minyak kelapa sawit, margarine, gliserol, minyak kelapa, mentega, asam stearat, minyak zaitun, SP, mayones, ethanol, kloroform, dan larutan natrium karbonat 2%.
2.3 Prosedur Kerja
A.    Uji Kelarutan
1.      Disediakan  3 buah tabung reaksi, masing – masing diisi 2 ml
·         Air
·         Kloroform
·         Ethanol
·         Larutan Natrium Karbonat 2%
2.      Ditetesi sampel lemak/minyak tersebut, catat pada kelarutan mana yang paling sempurna.
3.      Larutan ditetes pada kertas saring, perhatikan ada tidknya noda setelah manguap, kehadiran lemak ditandai dengan adanya noda.
B.     Uji  Keridak jenuhan
1.      Dilarutkan  1 tetes asam lemak dalam 1 ml kloroform
2.      Ditambahkan  2 atau 3 tetes lauran iodine
3.      Dikocok 
4.      Disediakan  3 buah tabung reaksi, isi masing – masing 1 ml sampel lemak/minyak.
5.      Ditambahkan sejumlah kloroform (jumlah yang sama dengan sampel)
6.      Ditambahkan iodone tetes demi tetes
7.      Perhatikan perubahan warna yang terjadi
C.     Uji  Akrolein
1.      Sediakan 3 buah tabung reaksi
2.      Ditetesi 10 tetes sampel lemak/minyak
3.      Ditambahkan pada masing – masing tabung reaksi serbuk kalium hydrogen sulfat
4.      Dipanaskan hati – hati di atas api langsung. Perhatikan asap yang terbentuk (akrolein ditandai dengan asap putih)
5.      Tulis persamaan reaksi dari pembentukan akrolein




BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
            3.1 Hasil Pengamatan
-          Uji Kelarutan
Sampel
+aquadest
+ethanol
+kloroform
+Na2CO3
Kelapa sawit
-(negatif)
+(positif )
+(positif )
+(positif )
Gliserol
+(positif )
+ (positif)
-(negatif)
+(positif )
Margarine
-(negatif)
+(positif )
+(positif )
-(negatif)
Butter
-(negatif)
-(negatif)
+(positif )
-(negatif)
Minyak Kelapa
-(negatif)
+(positif )
+(positif )
-(negatif)
Asam Stearat
-(negative)
-(negative)
+(positif )
-(negatif)
Minyak Zaitun
-(negatif)
+(positif )
+(positif )
-(negatif)
SP
-(negatif)
+(positif )
+(positif )
-(negatif)
Mayonnaise
-(negatif)
+(positif )
+(positif )
-(negatif)

Keterangan:
-          - (negatif)                          = tidak larut
-          +(positif )                           = larut

-          Uji Ketidakjenuhan
Sampel
Hasil
Kelapa sawit
Merah muda
Gliserol
Merah muda
Margarine
Pink keruh
Butter
Pink bening
Minyak Kelapa
Pink keruh
Asam Stearat
Pink keruh, endapan
Minyak Zaitun
Merah muda
SP
Pink keruh
Mayonnaise
Kuning keruh

-          Uji Akrolein
Sampel
Warna
Bau
Asap
Kelapa sawit
Kuning pekat
Tengik
Tidak ada
Gliserol
Tidak berubah
Menyengat
Ada
Margarine
Tidak berubah
Wangi margarine
Ada
Butter
Kuning keruh
Wangi butter
Ada
Minyak kelapa
Kuning pekat
Menyengat
Tidak ada
Asam stearat
Kuning bening
Menyengat
Tidak ada
Minyak zaitun
Kuning bening
Seperti susu kedelai
Tidak ada
SP
Kuning bening
Tidak ada
Tidak ada
Mayonnaise
Kuning bening
Bau asam
Tidak ada

3.2 Pembahasan
A.  uji kelarutan
            Tujuan uji kelarutan adalah untuk mengetahui kelarutan lipida pada pelarut tertentu. Pada umumnya lemak dan minyak tidak larut dalam air, tetapi sedikit larut dalam alcohol dan larut sempurna dalam pelarut organik seperti eter, kloroform, aseton, benzene, atau pelarut nonpolar lainnya. minya dalan air akan membentuk emulsi yang tidak stabil bila dibiarkan, maka kedua cairan akan memisah menjadi dua lapisan.
            Pada praktikum kali ini ada 10 sampel yang masing – masing dilarutkan pada pelarut yang berbeda. Pelarut tersebut diantaranya ; aquades, ethanol, kloroform, dan NA2CO3. Dari 10 sampel diatas  sampel yang dapat larut dalam aquades hanyalah gliserol sedangkan sampel yang lain tidak dapat larut dalam air, karena gliserol adalah senyawa gliserida yang paling sederhana, dengan hidroksil yang bersifat hidrofilik. Adapun hasil yang diperoleh adalah jenis minyak yang memiliki asam tidak lemak jenuh hanya dapat larut dalam pada pelarut ethanol dan kloroform.sedankan minyak tidak dapat larut pada kedua pelarut lainnya air dan Na2CO3. Kelarutan dapat dilihat dari fase larutan yang terbentuk.
            Adapun penyebab sehingga air tidak dapat larut dalam minyak tak jenuh dan terbentuk emulsi tidak stabil ialah karena air merupakan senyawa yan bersifat polar, berbeda dengan minyak yang sifatnya nonpolar. Alkohol juga tidak larut dalam minyak tak jenuh dan membentuk emulsi stabil karena alkool bersifat semipolar. Sedankan minyak dapat larut dalam kloroform karena memiliki sifat yang sama yaitu nonpolar. Pada pencampuran minyak dan soda juga menunjukkan bahwa minyak tidak larut tapi membentuk emulsi stabil karena sabun dapat mengemulsi lemak dan minyak.
Uji kertas saring
Uji coba kertas saring dilakukan untuk mengetahui kadar lipida dalam sampel. Dan didapatkan hasil bahwa sampel minyak dan butter meninggalkan noda,itu membuktikan bahwa dalam minyak kelapa dan butter terdapat lipid.

B. Uji Akrolein
Uji akrolein digunakan untuk mengetahui adanya gliserol dalam lemak. Akrolein mudah dikenali dengan baunya yang menyengat sangat kuat. Jika lemak dipanaskan dan dibakar akan tercium bau menyengat ini disebabkan karena terbentuknya akrolein. Dalam uji ini terjadi dehidrasi gliserol dalam bentuk bebas atau dalam lemak/minyak menghasilkan aldehid akrilat atau akrolein. Menurut Scy Tech Encyclopedia (2008), uji akrolein digunakan untuk menguji keberadaan gliserin atau lemak. Ketika lemak dipanaskan setelah ditambahkan agen pendehidrasi KHSO4 yang akan menarik air, maka bagian gliserol akan terdehidrasi ke dalam bentuk aldehid tidak jenuh atau dikenal sebagai akrolein (CH2=CHCHO) yang memiliki bau seperti lemak terbakar dan ditandai dengan asap putih.
C.Uji ketidakjenuhan
Dalam Uji Ketidakjenuhan, digunakan untuk mengetahui asam lemak yang diuji apakah termasuk asam lemak jenuh atau tidak jenuh dengan menggunakan pereaksi Iod Hubl. Iod Hubl ini digunakan sebagai indikator perubahan. Asam lemak yang diuji ditambah kloroform sama banyaknya. Tabung dikocok sampai bahan larut. Setelah itu, tetes demi tetes pereaksi Iod Hubl dimasukkan ke dalam tabung sambil dikocokdan perubahan warna yang terjadi terhadap campuran diamati. Asam lemak jenuh dapat dibedakan dari asam lemak tidak jenuh dengan cara melihat strukturnya. Asam lemak tidak jenuh memiliki ikatan ganda pada gugus hidrokarbonnya. Reaksi positif ketidakjenuhan asam lemak ditandai dengan timbulnya warna merah asam lemak, lalu warna kembali lagi ke warna awal kuning bening. Warna merah yang kembali pudar menandakan bahwa terdapat banyak ikatan rangkap pada rantai hidrokarbon asam lemak. Pada uji ketidakjenuhan, pereaksi iod huble akan mengoksidasi asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap pada molekulnya menjadi berikatan tunggal. Warna merah muda yang hilang selama reaksi menunjukkan bahwa asam lemak tak jenuh telah mereduksi pereaksi iod huble. Sumber asam lemak jenuh banyak terdapat dalam hewan (lemakhewani) seperti asam palmitat dan asam stearat, sehingga sangat sulit untuk diputuskan ikatan rangkapnya. Sedangkan asam lemak tidak jenuh kebanyakan berasal dari tanaman (minyak nabati) dan beberapa diantaranya merupakan asam lemak esensial seperti asam oleat, asam linoleat dan asam linolenat. Dari hasil percobaan didapat hasil bahwa seluruh sampel adalah lemak jenuh. Seharusnya minyak zaitun termasuk lemak tidak jenuh karena mempunyai ikatan rangkap. Tetapi pada praktikum ini mungkin terjadi karena beberapa hal.


BAB 1V
SIMPULAN
Dari hasil praktikum diatas dapat diperoleh simpulan :
1.      Lipid merupakan senyawa organic yang tidak larut dalam air kecuali gliserol yang dapat larut dalam air yang membentuk emulsi.
2.      Uji kelarutan dilakukan untuk mengatahui pelarut yang bisa larut dalam minyak atau lemak.
3.      Uji ketidakjenuhan dilakukan untuk mengetahui lemak jenuh dan takjenuh.
4.      Uji akrolein digunakan untuk menguji keberadaan gliserin atau lemak.



DAFTAR PUSTAKA
Poedjiadi, Anna dan Supriyanti, F.M. Titin. 2009. Dasar – dasar Biokimia. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia (UI - Press)
Winarno, F.G, 2004. Kimia Pangan Dan Gizi, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar